Karangan Bunga
Tiga anak kecil
Dalam langkah malu-malu
Datang ke Salemba
Sore itu.
Ini dari kami bertiga
Pita hitam pada karangan bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi kakak yang di tembak mati
siang tadi’
(Taufiq Ismail, Tirani, 1966)
Apresiasi
Puisi di atas membicarakan peristiwa
demonstrasi mahasiswa pada tahun 1966 menentang orde lama. Tiga anak
kecil mewakili golongan manusia lemah yang masih suci dan murni hatinya,
yang sebenarnya belum tahu apa-apa tentang peristiwa demonstrasi itu.
Tetapi mereka bertiga sudah mampu menyatakan duka cita terhadap gugurnya
mahasiswa yang ditembak mati oleh penguasa pada waktu itu. Karena itu
ketiga anak kecil membawa karangan bunga dalam langkah malu-malu. Tanda
kedukaan dilambangkan dengan “pita hitam pada karangan bunga”.
Penggambaran melalui tiga anak kecil menyentuh hati pembaca. Pembaca
tentu tidak akan percaya bahwa lukisan itu menggambarkan kenyataan,
sebab di tengah-tengah demonstrasi mahasiswa saat itu tidak mungkin ada
“tiga anak kecil” membawa karangan bunga ke Salemba. Jadi semua
pernyataan ini bermakna kias dan melambangkan suatu maksud yang hendak
dikemukakan oleh penyair. Yakni, kedukaan yang mendalam karena gugurnya
pahlawan Ampera.Pemilihan kata, bunyi, lambang, kiasan, versifikasi, dan
sebagainya diabdikan untuk kepentingan perwujudan makna tersebut.
=====================================Waluyo, Herman J. 1991. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.
Sumber: http://mashudismada.wordpress.com/2009/04/02/karangan-bungataufiq-ismail-apresiasi-puisi-karya-fiksi/
Heloo! :)
BalasHapusim Raden Adelya, i love your post :)
hhttps://radenadelya.wordpress.com/
hai raden:) Thank you:)
HapusLirik dikit ya gin hehe http://smanidakarate.blogspot.co.id/?m=1
Hapusokee sindi :)
Hapuskunjungi blog akuu^^ http://sennyhardiani.blogspot.co.id/
BalasHapusokee senny :)
Hapus